Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa (Lakespra) tidak hanya berfungsi sebagai tempat pemeriksaan kesehatan para pilot dan penumpang yang akan bepergian dengan tekanan udara ekstrem saja, melainkan juga untuk keperluan lainnya.
Berikut fungsi lain dari Lakespra yang merupakan lembaga milik TNI Angkatan Udara (TNI-AU) dan bagian dari dinas kesehatan TNI-AU, seperti dijelaskan oleh Kepala LAKESPRA SARYANTO,
1. Aerofisiologi
Lakespra Saryanto terbagi menjadi dua bagian, bagian depan dan belakang. Bagian depan adalah bangunan yang dipakai untuk kepentingan aerofisiologi, dan bagian belakang digunakan untuk aeroklinik.
Aerofisiologi adalah suatu bidang pengetahuan di mana pilot mengetahui tentang syarat penerbangan yang sebenarnya. Di sini terdapat sejumlah alat untuk menguji secara rutin kesiapan fisik dari pilok itu sendiri terhadap sejumlah pengaruh dari gaya gravitasi, antara lain Basic Orientation Trainer, Night Vision Trainer, Osy Fault Trainer, Human Centrifuge, Positivr-Pressure-Breathing, dan Ejection Set Trainer.
“Semua penerbang harus melewati itu,” kata dia saat berkunjung ke Redaksi Liputan6.com di SCTV Tower, Lantai 14, Senayan City, Jakarta Pusat, ditulis Sabtu (13/12/2014)
Di sini juga digunakan untuk menguji para penerbang dengan melakukan ILA atau Indoktrinasi dan Latihan Aerofisiologi. Ketika tenaga medis ingin mengetahui kemampuan penerbang dalam menghadapi ketinggian yang di asli di mana tekanan dan suhu yang semakin rendah, dan juga kadar oksigen yang berbeda, digunakanlah hypobariclaltitude chamber, suatu ruangan yang bisa disimilasikan pada suatu ketinggian yang diinginkan.
“Semacam doktrinlah, di sini juga harus mengalami permasalahan yang akan dirasakan di ketinggian. Sehingga nantinya, penerbang bisa mengantisipasi kalau timbul gejala-gejala yang tak diinginkan di ketinggian yang aslinya,” kata dia.