HOTLINE : (021) 7980002 EMAIL : marketing@lakesprasaryanto.com :
Lakespra Saryanto
SHARE :

DEPARTEMEN AEROFISIOLOGI



Pengantar

Departemen Aerofisiologi adalah salah satu departemen di Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa yang merupakan pusat Indoktrinasi dan Latihan Aerofisiologi (ILA) bagi awak pesawat baik sipil maupun militer. Departemen Aerofisiologi memberikan jasa pelayanan dan pembinaan kesehatan baik itu pemeriksaan kesehatan serta program-program pelatihan penunjang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) baik di kalangan dunia penerbangan maupun lapisan masyarakat/industri.


ILA adalah serangkaian kegiatan pemberian ceramah dan latihan kepada awak pesawat untuk pengenalan, pemantapan dan peningkatan pengetahuan masalah aerofisiologi yaitu tentang adanya pengaruh dan risiko penerbangan terhadap faal tubuh manusia serta apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi resiko tersebut. Kegiatan ILA inibertujuan untukmemantapkan dan meningkatkan pengetahuan awak pesawat terhadap pengaruh penerbangan pada fisiologi tubuh manusia, serta meningkatkan ketahanan fisikmaupunmental mereka. Karena itu kegiatan ILA harus dilaksanakan secara terus menerus dan berlanjut oleh para awakpesawatsesuaidenganjenispesawat yang diawakinya. Adapun yang termasukawakpesawatantaralain :SiswaPenerbangan dan Siswa Navigator, Pilot, DokterPenerbangan (Flight Surgeon), Perawat Udara (Flight Nurse), JuruMesin Udara( JMU) /teknisipesawat,,Juru Radio Udara (JRU), Pemotret Udara, Penembak Udara, JuruMuat Udara (Load Master), Jumping Master, Pramugara/Pramugari Udara.


Kegiatan ILA terdiri dari:

  1. Hypobaric Chamber. Hypobaric Chamber adalah alat yang digunakan untuk latihan bagi awak pesawat yang bertujuan agar yang bersangkutan dapat mengenali gejala hipoksia pada saat berada di ketinggian sesuai profil latihan yang dilaksanakan
  2. Advanced Orientation Trainner (AOT) danBasic Orientation Trailer.Advanced( BOT).AOT dan BOT adalah latihan yang ditujukan untuk awak pesawat menggunakan simulator yang bertujuan agar yang bersangkutan dapat berlatih pada berbagai jenis Spasial Disorientasi (SDO) sehingga meningkatkan kemampuan untuk antisipasi dan mengatasi SDO
  3. Ejection Seat Trainner (EST). Alat ini adalah alat yang digunakan untuk latihan untuk mengetahui cara-cara melakukan lolos darurat (eject) bila pesawat tidak dapat dikendalikan lagi.
  4. Human Centrifuge (HC)/ G-Force Exercise Training (G-FET). Latihan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Gaya “G” yang disebabkan karena adanya percepatan saat terbang maneuver atau aerobatik terhadap faal tubuh manusia. Latihan ini juga sekaligus melatih cara-cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh awak pesawat terhadap pengaruh gaya “G” yang besar (Khususnya bagi Penerbang Pesawat Tempur, Siswa Penerbang dan Instruktur Penerbang pada Sekolah Penerbang).
  5. HUET (Helicopter under Water Escape Training)untuk mengetahui cara-cara meloloskan diri dari pesawat Helikopter yang mendarat darurat di air.
  6. NVT (Night Vision Trainer) / NVG (Night Vision Google).Latihan untuk mengenai keterbatasan dalam penglihatan malam hari dan sekaligus pelatihan terhadap teknik melihat malam hari. Latihan ini dilaksanakan dengan menggunakan peralatan Night Vision Trainer (NVT) dan Night Vision Google (NVG).
    Sebelum melaksanakan ILA, peserta diwajibkan melaksanakan Medical Check Up (MCU) terlebih dahulu. Jikahasil MCU terdapat remark yang berisiko terutama dari pemeriksaanjantung, paru, rontgen, THT, dan gigi maka tidak dapat melaksanakan ILA. Dengan demikian diharapkan ILA yang kami sajikan dapat memenuhi harapan para pesertanya.

Visi:
Menjadi pusat Indoktrinasi Latihan Penerbangan dan sekaligus kesehatan penerbangan di Indonesia agar menjadi penerbang yang handal dan profesional.

Misi:

  1. Pembinaan Indoktrinisasi para awak-pesawat
  2. Pembinaan kesehatan petugas khusus TNI AU
  3. Pusat kesehatan penerbangan dan ruang angkasa

Kebijakan Mutu:
Departemen Aerofisiologi adalah pemuka dalam uji kesehatan dan penerbangan untuk mengatasi fisiologi penerbangan serta perintis dalam pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu kesehatan penerbangan yang akan selalu berupaya memberikan kepuasan.

Modul-modul yang digunakan dalam pelatihan mencakup materi tentang Kesehatan Penerbangan yang antara lain bersumber dari :

  1. INTERNATIONAL CIVIL AVIATION ORGANIZATION (ICAO), AVIATION MEDICINE SECTION
  2. THE FEDERAL AVIATION ADMINISTRATION. CIVIL AEROSPACE MEDICAL INSTITUTE
  3. AEROSPACE MEDICAL ASSOCIATION
  4. US ARMY SCHOOL OF AVIATION MEDICINE
  5. VIRTUAL FLIGHT SURGEON
  6. USAF SCHOOL OF AEROSPACE MEDICINE
  7. SAFE ASSOCIATION
  8. USA NATIONAL TRANSPORTATION SAFETY BOARD (NTSB)
  9. INDONESIA NATIONAL TRANSPORTATION SAFETY COMMITTEE